Sumbawa Besar-NTB (14/10), Mendikbud
Prof. Muhadjir Effendy yang juga sebagai Ketua PP Muhammadiyah setelah sehari
sebelumnya meresmikan Klinik “Surya Medika” PKU Muhammadiyah Sumbawa, pagi
harinya berkesempatan mengunjungi Ponpes Modern Internasional Dea Lalela di
Pamangong Kecamatan Lenangguar, Kamis (14/10). Kedatangan Mendikbud yang
didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa H. Sudirman,
S.Pd disambut oleh Ketua Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela Prof. Din
Syamsuddin beserta seluruh jajaran Pengurus Pondok Pesantren Modern
Internasional Dea Malela, Camat Lenangguar, Kepala Desa Lenangguar diiringi
Drumband Santri Dea Malela.
Sesaat sebelum bertatap muka dengan
Santri Dea Malela, Mendikbud berkesempatan meninjau perencanaan pembangunan
sarana dan prasarana Ponpes Dea Malela yang langsung dipresentasikan oleh Prof.
Din Syamsuddin di lapangan. Mendikbud merasa kagum dengan perkembangan Ponpes
yang digagas oleh Prof. Din Syamsuddin yang beberapa saat yang lalu juga telah
dikunjungi oleh Prof. Muhadjir Effendy.
“Saya senang sekali berjumpa dengan para
santriwan, dan merasa kagum dengan perkembangan Ponpes Dea Malela yang tadinya
belum ada apa-apa, sekarang sudah bermunculan bangunan-bangunan megah. Saya
yakin suatu saat akan menjadi destinasi pusat seluruh orang tua untuk
menitipkan anaknya, mengenyam pendidikan bertaraf internasional”, demikian
disampaikan Prof. Muhadjir Effendy membuka sambutannya.
Menteri Muhadjir menasehati para
Santriwan untuk rajin belajar sungguh-sungguh dan membangun mimpi sesuai lagu
mars Dea Malela. “Belajar keras, belajar keras sebagaimana semboyan Man Jadda
Wa Jadda. Saya doakan cita-cita semua anak-anakku para santri terwujud”,
demikian pesan pak Menteri.
Kepada para Pengasuh, Mendikbud juga
berpesan agar anak-anak diberikan kesempatan berkembang berkembang sesuai
dengan yang di bawa dan dia miliki yang apa yang diinginkan. “Jangan terlalu
diseragamkan. Berilah kesempatan dia untuk tumbuh dengan sendirinya. Orang yang
berhasil adalah orang yang mampu mengoptimalkan potensi yang ada di dalam
dirinya. Hebat bukan hanya karena guru saja, namun karena dia memiliki
kemampuan yang terpelihara dengan baik dan diarahkan dengan sungguh-sungguh,
dan itu guru mengambil bagian”, pesan Prof. Muhadjir kepada para Pengasuh.
Prof. Muhadjir memuji sosok Prof. Din
Syamsuddin yang dapat dijadikan role model bagi Ponpes Modern Internasional Dea
Malela. “Kalau anak-anak tidak pintar jadi mubaligh, jangan dipaksakan. Kalau pintar
nyanyi, biarkan saja jadi penyanyi santri, mungkin ada yang tidak pintar bhs
inggis tapi pintar sepak bola, biarlah dia menjadi pesepakbola yang hebat.
Pendidiikan karakter itu di sekolah akan dikembangkan Kemdikbud, maunya apa
diberi kesempatan pada setiap siswa. Biarlah mereka menunjukkan keahlian
masing-masing. Talenta harus dipelihara, pada suatu saat akan digunakan. Jadi
biarkan anak-anak berkembang sesuai talentanya. Sekali lagi jadikan Prof Din
jadi rujukan. Demikian Mendikbud menutup sambutannya.
Kunjungan Mendikbud di Ponpes Modern
Internasional Dea Malela diakhiri dengan foto bersama dengan para santri,
Pengasuh, Pengurus, Camat, dan para tokoh masyarakat di Pamangong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar