Senin, 19 Desember 2016

SEMINAR ROADMAP SUMBAWA BEEF, SEMANGAT MEMBANGUN PETERNAKAN YANG BERDAYA SAING

Dalam rangka pemenuhan pangan asal ternak di Indonesia dan untuk meningkatkan nilai tambah produk peternakan maka perlu dilakukan upaya terobosan yang inovatif. Kabupaten Sumbawa telah dikenal sebagai daerah pengekspor ternak besar untuk wilayah Asia. Ternak kerbau pertama kali diekspor ke Hongkong dan Singapura sekitar tahun 1940-an, dan sejak tahun 2006, Kabupaten Sumbawa ditetapkan sebagai kabupaten peternakan.

Bertempat di Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa, Senin (19/12) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan  Seminar Roadmap “Sumbawa Beff” yang bertujuan untuk menggali pemikiran-pemikiran yang konstruktif guna dituangkan dalam kerangka kerja mewujudkan Kabupaten Sumbawa sebagai penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, regional dan nasional. 
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs. H. Rasyidi
membuka Seminar Rodmap "Sumbawa Beef"

Bupati Sumbawa yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs. H. Rasyidi dalam sambutannya mengatakan bahwa hingga saat ini Kabupaten Sumbawa memiliki populasi ternak ruminansia (terutama sapi dan kerbau) tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sehingga keberhasilan Program NTB BSS (Bumi Sejuta Sapi) tidak terlepas dari andil yang diberikan oleh Kabupaten Sumbawa. Hal ini didukung oleh lahan yang masih luas, agroklimat dan topografi yang ada. Data populasi ternak Kabupaten Sumbawa hasil registrasi tahun 2016 yaitu sapi 234.768 ekor, kerbau 43.340 ekor dan kuda 30.083 ekor.

“Saya sangat berharap, melalui seminar ini dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran konstruktif atau rekomendasi yang dapat menjadi bahan bagi pemerintah daerah dalam menyusun road map terkait pengelolaan potensi peternakan di Kabupaten Sumbawa” demikian disampaikan H. Rasyidi.

 “Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah teknis, ekonomis dan budaya  dalam upaya mengembangkan dan mengelola ternak di Kabupaten Sumbawa yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Dan salah satu upaya tersebut adalah melalui penyusunan road map Sumbawa Beef ini” lanjut Sekda.
 
Foto bersama para pemerhati dan pengusaha peternakan
Selanjutnya disampaikan oleh H. Rasyidi bahwa sejalan dengan agenda besar pemerintah daerah yang ingin membawa daerah ini menuju Sumbawa yang Hebat dan Bermartabat, tentu membutuhkan kerjasama dan dukungan semua pihak termasuk sinergitas program dari berbagai sektor yang terkait sehingga sektor peternakan menjadi sektor unggulan daerah, yang menjadikan Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah yang mampu memenuhi kebutuhan daging nasional.

Seminar ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, Camat, UPT Peternakan dan Keswan se Kabupaten Sumbawa, Pengusaha Ternak, Pengamat Peternakan dari dalam dan luar negeri. 

HKSN dan HDI 2016 Wahana Mengembangkan Semangat Kebangsaan Dan Kesetiakawanan Sosial

Peringatan Hari Kesetikawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan pada 20 Desember setiap tahunnya merupakan ungkapan rasa syukur dan hormat atas keberhasilan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman bangsa lain yang ingin menjajah bangsa kita. Peringatan HKSN merupakan upaya untuk mengenang, menghayati dan melakukan aksi dengan semangat persatuan, kesatuan, kegotong royongan, dan kekeluargaan rakyat Indonesia yang bahu membahu mengatasi permasalahan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan kota jokjakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia oleh Tentara Belanda pada tahun 1948.
 
Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah
memberikan Sambutan pada peringatan HDI dan HKSN
2016 di Kabupaten Sumbawa
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional,(HKSN) 2016 yang dirangkaikan dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2016, Senin (19/12) yang dilaksanakan di halaman kantor Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa berlangsung meriah dan mengesankan. Peringatan HKSN dan HDI tersebut tersebut dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian yang ditampilkan para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Sumbawa.

Dalam laporannya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Tri Karyati S.Sos mengatakan bahwa Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak dan kesejahteraannya. Hal tersebut erat kaitannya dengan hari kesetiakawanan social. Diharapkan nilai kesetiakawanan sosial akan mampu menjadi daya ungkit untuk mempercepat pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2016 diisi dengan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa antara lain donor darah, penyaluran bantuan kepada lansia dan penyandang disabilitas berupa jaminan hidup, penyaluran bantuan sembako serta penyaluran alat keterampilan.
 
Wakil Bupati Sumbawa bersama penyandang
disabilitas
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dalam sambutannya menyampaikan peringatan Hari Kesetikawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan pada 20 Desember setiap diharapkan dapat menjadi alat pengungkit untuk menggerakkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang ada di masyarakat yang dilaksanakan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota. ‘’Kesetiakawan sosial merupakan nilai sikap dan prilaku sosial yang mengatur hubungan sosial antara warga satu dengan warga lainnya, dengan menumbuhkan sikap dan tindakan saling perduli dan berbagi yang dilandasi oleh kerelaan, kesetiaan, kebersamaan toleransi dan kesataraan guna meningkatkan harkat martabat dan harga diri setiap warga Negara Indonesia,’’ tutur H. Mahmud Abdullah.

Sementara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember, harus terus dilakukan. Untuk tahun ini mengangkat tema yaitu “Membangun Masyarakat Ingklusif Adil, Berkesinambungan Bagi Penyandang Disabilitas untuk Indonesia yang Lebih Baik”. Diharapkan dengan peringatan HDI ini, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dapat berjalan dengan baik, disamping adanya peningkatan pemahaman kepedulian dan keberpihakan negara dan seluruh komponen masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Diharapkan pula dapat menciptakan akses pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas sehingga terwujud masyarakat yang ingklusif dalam asfek kehidupan. ‘’Marilah kita terus membangun daerah ini dengan semangat kesetiakawanan sosial dan menjadikan penyandang disabilitas sebagai bagian dari masyarakat Sumbawa yang perlu dilindungi hak-haknya,’’ ujar Wabup.
 
Wabup Sumbawa dan Ketua TP. PKK Kabupaten Sumbawa
foto bersama penyandang disabilitas

Turut hadir memperingati HKSN dan HDI 2016 antara lain Ketua TP. PKK Kabupaten Sumbawa, para pimpinan SKPD, Camat, tokoh masyarakat dan penyandang disabilitas. “Kerja Nyata Mewujudkan Kesetiakawanan Sosial untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat, untuk Indonesia Sejahtera”

Sabtu, 17 Desember 2016

Pemberian Penghargaan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik, Warnai Upacara HUT ke-58 Provinsi NTB Di Kabupaten Sumbawa

Hari Ulang Tahun ke-58 Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 diwarnai dengan berbagai kegiatan. Setelah sebelumnya dilaksanakan Kirab Pataka Lambang Provinsi NTB, do’a bersama dan pembacaan Khotbah Jum’at dalam rangka HUT ke-58 NTB, maka bertepatan dengan hari Sabtu (17/12) dilaksanakan Upacara Hari Ulang Tahun ke-58 NTB Tahun 2016 di Ibukota Provinsi dan Ibukota Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat.
Kantor Arpusda sebagai salah satu SKPD Zona Hijau
menerima penghargaan dari Wabup Sumbawa
Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah sebelum bertindak sebagai Inspektur Upacara, terlebih dahulu menyerahkan penghargaan kepada SKPD yang telah berkinerja baik sehingga mampu memenuhi standard kepatuhan pelayanan public sesuai UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dengan kategori Tinggi atau Zona Hijau. Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil penilaian Ombudsman RI yang telah memberikan penghargaan kepatuhan Tinggi atau Zona Hijau kepada Kabupaten Sumbawa bersama 14 Kabupaten lainnya di Jakarta (7/12).
Wabup Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah
bertindak selaku Irup pada Upacara HUT ke-58
Provinsi NTB Tahun 2016
Adapun SKPD yang telah memenuhi standart kepatuhan Tinggi atau Zona Hijau antara lain KPPT, Kantor Arpusda, Dinas PU, Dinas Dukcapil, Dinas Hubkominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperindag dan BPM-LH. Sambil memberikan penghargaan Wakil Bupati Sumbawa berpesan agar penghargaan ini menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan public yang lebih berkualitas, murah, tepat dan bersahabat dimasa mendatang.
Wabup Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah
membacakan Sambutan Gubernur NTB

Selanjutnya, ditengah gerimis pagi Wakil Bupati Sumbawa yang bertindak sebagai Insepktur Upacara membacakan Sambutan Gubernur Nusa Tenggara Barat dalam rangka refleksi hari jadi Provinsi Nusa Tenggara Barat ke-58 tanggal 17 Desember 2016 dengan tema “NTB Gemilang, Ikhtiar Tiada Henti”. Dirgahayu Provinsi Nusa Tenggara Barat. (humas)

Jumat, 16 Desember 2016

Bupati Sumbawa Buka Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa

Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) 2016 kembali digelar, agenda adat Tana Samawa yang digelar tiap 5 (lima) tahunan ini diselenggarakan sebagai forum konsolidasi organisasi dan pertemuan para tokoh adat, budaya dan agama Tau Samawa untuk memperkuat kembali ukhuwah serta memusyawarahkan berbagai aspek yang berkaitan dengan budaya, tradisi, kebudayaan, tatanan kehidupan Tau Samawa kini dan dimasa yang akan datang dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sambutan Bupati Sumbawa H.M.Husni Djibril sekaligus
membuka Mudzakara Rea LATS 2016 secara resmi.
Bupati Sumbawa didampingi Ibu Hj. Amin Rahmani Husni Djibril turut hadir pada malam pembukaan Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa yang diselenggarakan di Istana Dalam Loka Sumbawa Besar. Bertempat di aula Lunyuk Agung, Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril, B.Sc dihadapan Sultan Sumbawa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV dan seluruh peserta mudzakara menyampaikan sambutan selaku pemerintah sekaligus membuka acara Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa 1438 H / 2016 M.
Dalam sambutannya Bupati Husni menyatakan bahwa sebagai penyelenggara otonomi daerah, kami mempunyai kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, keutuhan negara kesatuan republik indonesia, serta melestarikan nilai sosial budaya. Untuk itu, selaku Kepala Daerah kami mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya di Tana Samawa ini. Upaya melestarikan dan mengembangkan tradisi adat budaya di tana samawa merupakan bagian dari langkah untuk memelihara ketahanan budaya bangsa sebagai pilar dari ketahanan nasional. seiring dengan semangat tersebut Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) memiliki potensi besar untuk berperanserta dalam pengembangan dan pelestarian adat budaya di Tana Samawa baik sebagai potensi pembangunan kepariwisataan secara umum.
Bupati Sumbawa bersama ibu Hj. Amin Rahmani Husni Djibril
didampingi Kadisporabudpar Sumbawa H. Junaidi memasuki
Aula Lunyuk Agung
Bupati Sumbawa menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa.  “Sebagai pimpinan daerah, saya menyambut baik dengan segala takzim atas terselenggaranya mudzakara rea ini. Kami yakin, mudzakara ini bukan hanya sekedar media diskusi dan argumentasi, tapi melalui mudzakara ini diharapkan mampu mengembangkan sebuah lembaga adat yang kompeten, adaptable, dan mempunyai semangat baru untuk melangkah lebih akseleratif kolaburatif dalam mewujudkan berbagai program kerja organisasi sekaligus sebagai salah satu mitra strategis pemerintah daerah dalam memacu pembangunan lima tahun ke depan” demikian disampaikan Bupati Sumbawa.
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Selanjutnya Haji Husni menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu, Kabupaten Sumbawa telah memproyeksikan diri sebagai bagian keanggotaan Jaringan Kota Pusaka Indonesia yang dibina oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan RI. Insyaallah dengan dukungan dan doa kita bersama, pada bulan April 2017 mendatang rencananya kabupaten sumbawa akan di deklarasikan sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia di Bali. “Menyongsong dideklarasikannya Kabupaten Sumbawa sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia ini, tentu kita harus mulai berbenah diri. menggali histori tradisi, menggali cagar budaya dan cagar alam dengan segala sejarahnya, melestarikan bahkan mengembangkannya harus kita laksanakan secara terpadu dan berkesinambungan” demikian Bupati Sumbawa seraya berharap sinergi dan dukungan dari Lembaga Adat Tana Samawa untuk seiring sejalan membangun masyarakat, budaya, tradisi guna mewujudkan masyarakat Sumbawa yang Hebat dan Bermartabat.
Bupati Sumbawa bersama Kurator Kemenpar / Budayawan
Nusantara Taufiq Rahzein

Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sumbawa, Budayawan Nusantara asal Sumbawa Taufiq Rahzen, para sesepuh adat dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, para pengurus LATS Kecamatan, para pimpinan SKPD, Camat, serta perwakilan dari Ikatan Keluarga Samawa dari berbagai kota di Indonesia. Rencananya Mudzakara Rea ini akan berlangsung sampai tanggal 18 Desember 2016. Pembukaan Mudzakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa ditutup dengan sajian atraksi Tarian dari Kabupaten Sumbawa Barat dan persembahan Sakeco dari Kabupaten Sumbawa (humas)